1. Definitely My Day
Selamat pagi hariku!
Kita tak kan pernah tahu bagaimana kau akan melaju
Yang aku tahu
Aku adalah satu dari seribu pasang kaki ayu yang berjalan di atas waktumu
Matahari, angin, langit, air... bersenyawa
Melintasi cakra kehidupan, dengan aku di dalamnya
Kadang aku tak bisa membaca apa yang kau tuliskan
Kadang aku tak bisa mendengar apa yang kau bisikkan
Aku hanya bisa meraba bahasamu, kawan
Dan berusaha menyerap keindahan yang kau berikan
Mencoba mengerti bahwa hidup ini lebih dari sekedar
Menghirup dan menghela nafas
(menghirup dan menghela nafas)
Terima kasih hariku,
Untuk karunia terbesar yang pernah kulihat dan kurasa
2. Cahaya Kegelapan
Engkau adalah nafas bagi hidupku
Engkau adalah mahakarya yang tlah dicipta pada dunia
Engkau adalah awal dan ujung dari bunga tidurku
Engkau adalah rasa yang tlah menyentuh setiap ruang
Tanpa
Takkan pernah cukup waktu untuk menginginkanmu
Takkan pernah cukup umur untuk menantikanmu
Namun, padaku
Setiap hari adalah waktu tanpa batas
Dan hanya dirimu – langit malamku – yang bisa membuatku
Luluh dalam pelukmu
3. C’mon C’mon
Suara angin begitu menyakitkan menghembus namamu
Telapak dedaunan marun mengukir elok bayanganmu
Titis duka gerimis terasa pedih selalu
Aku mengenangmu
Kau yang tak pernah mati dalam ragaku
Saat bumi sudah tak bernyawa, dan saat semua tak lagi membiru
Aku masih menyisakan satu nafas dan jutaan warna untuk dirimu
Jatuh
Aku jatuh rindu kepadamu
Rindu kelabu yang terlingkup oleh lentera kenangan
Manis – sepah antara kita dilampaui itu
Langkah lirihku untuk mengejarmu pun kini kian terdengar bisu
Mengapa tak ada satu kepik pun tanda darimu?
Mengapa tak ada tindakmu yang bisa menjelaskan padaku?
4 A OPENING : JANGAN MATI
Seorang peri kecil berdiri
Di sisi kiri pelangi sunyi
Menyisiri bunyi di antara sepi
Tapi hari ini, malam ini, dingin ini,
Mengiris hati si peri
Sejentik ia tak bergeming
Sendiri
Lalu ia mulai bernyanyi
Mengusir rintik, seiring pagi
* bersenandung *
Nyanyian harapan, mendamba seberkas sapaan
Nyala cahaya
Lampu kota
4 B CLOSING : JANGAN MATI
Sang peri terpana, menilik cahaya berpendaran
Perjalanan kali ini serasa bermakna
Dari menyambut pagi, mencinta, mengagumi malam,
Sampai yang terakhir mengejar cahaya
Sayapnya kini terbuai dalam rampak
Berani untuk menyudahi melodi harinya
Mungkin di lain waktu, saat sang peri harus berkelana lagi,
Kita akan bersua
Esok atau lusa
Atau seabad depan
Sepertinya tak akan terduga
Dan senja datang menjelang
(all caesura by Finasti Namiarum on Live Music Show: Senja di Taman Kota - Citra Pratnia Faramitha as the caesura reader)
Downloaden By Nicci French Pdf Ebook
2 tahun yang lalu